Suara.com - Menilik kembali deretan pesepak bola asal Asia Tenggara yang pernah bermain dan bahkan mencicipi kerasnya panggung kompetisi Inggris.
Liga Inggris dikenal sebagai liga terbaik di dunia. Kualitas tim, pemain, banyaknya intrik dan publikasi yang besar-besaran membuat liga ini menjadi liga yang paling dinantikan penikmat sepak bola.
Masifnya pamor Liga Inggris tak tercermin dari kasta teratasnya saja, yakni Premier League. Bahkan, kasta terbawah seperti Divisi Championship dan League One juga mampu menarik minat penikmat sepak bola.
Tak pelak karena apa yang dimilikinya, banyak pemain-pemain dari segala penjuru dunia bermimpi bisa tampil di Liga Inggris.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Tunda Liga Premier, Duel Liverpool vs Leeds United Digelar 4 Hari Jelang Final Piala Liga Inggris
Tak terkecuali dari para pemain di Kawasan Asia Tenggara. Sebagai contoh, bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan, memiliki mimpi bisa bermain untuk Manchester City.
Hanya saja, mimpi para pemain Asia Tenggara bermain di Liga Inggris terganjal oleh regulasi. Ya, sepak bola Inggris mewajibkan para pemain yang bermain di dalamnya berasa dari negara peringkat 70 FIFA, setidaknya dalam dua tahun terakhir.
Sebagai informasi, untuk Asia Tenggara belum ada negara yang mampu menembus 70 besar ranking FIFA dalam beberapa tahun terakhir.
Meski demikian, beberapa pemain Asia Tenggara nyatanya ada yang pernah dan bahkan masih bermain di kompetisi Inggris hingga saat ini. Lantas, siapa saja para pemain tersebut?
1. Teerasil Dangda, Kiatprawut Saiweo, dan Suree Sukha (Thailand)
Baca Juga: Habiskan Total Rp 5,6 Triliun, Klub-klub Liga Inggris Jor-joran di Bursa Transfer Januari
Trio Thailand yakni Teerasil Dangda, Kiatprawut Saiweo, dan Suree Sukha seakan menjadi gerbong pertama pemain Asia Tenggara yang pernah bermain di Liga Inggris.
Ketiganya bergabung Manchester City seiring diakuisisinya klub berjuluk The Citizens itu oleh mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra pada 2007.
Kehadiran Thaksin membuat ketiganya diboyong, dengan harapan bisa membangkitkan sepak bola Thailand.
Sayangnya, saat itu Thailand berada di luar peringkat 70 besar FIFA. Alhasil ketiganya tak bisa bermain di ajang resmi Liga Inggris bersama Man City.
Meski begitu, ketiganya pernah berseragam Man City saat laga pramusim melawan Thailand All-Star pada 2008. Saat itu, Teerasil Dangda mampu mencetak gol untuk The Citizens. Sayangnya, gol itu dianulir wasit.
2. Phil dan James Younghusband (Filipina)
Younghusband bersaudara, yakni Philip dan James, merupakan pemain Filipina yang pernah mencicipi kerasnya sepak bola Liga Inggris di era 2000 an.
Baik Phil dan James sama-sama mengawali karier sepak bola di Inggris, yakni bersama Chelsea. Bahkan keduanya mampu mencetak catatan gemilang bersama The Blues.
Sebagai contoh ada Phil Younghusband yang mampu menjadi top skor tim muda Chelsea sehingga membuat digadang-gadang bisa menembus tim utama.
Hanya saja, karier Phil Younghusband sedikit mundur kala memasuki sepak bola profesional, terlebih setelah ia dipinjamkan ke Denmark hingga akhirnya kariernya berakhir di Filipina.
Berbeda dengan Phil, James Younghusband sedikit bisa bertahan lama di Inggris, di mana pasca membela Chelsea muda, ia sempat bermain untuk tim Inggris lainnya seperti AFC Wimbledon.
Keduanya bisa bermain di Inggris karena Filipina memiliki aturan kewarganegaraan ganda. Phil dan James sendiri lahir dan besar di Inggris sehingga memiliki status Homegrown.
3. Neil Etheridge (Filipina)
Setelah era Younghusband bersaudara, ada lagi pemain Filipina yang bermain di Liga Inggris, yakni Neil Etheridge dari Filipina.
Berbeda dengan trio Thailand, Neil Etheridge pernah mencicipi Premier League dan Divisi Championship. Ia bahkan pernah bertarung melawan pemain-pemain hebat seperti Eden Hazard, Mohamed Salah, dan sederet pemain lainnya.
Pemain yang berposisi kiper ini bisa manggung di Premier League karena Filipina menerapkan dwi kewarganegaraan. Sebagai informasi, Neil Etheridge berstatus pemain Homegrown dan juga memegang paspor Inggris.
Karier Neil Etheridge pun banyak dihabiskan di Inggris dengan membela Birmingham City, Cardiff City, Fulham, Charlton Athletic, Crewe Alexandra, Walsall, Oldham Athletic, dan juga Bristol Rovers.
4. Faiq Bolkiah (Brunei Darussalam)
Brunei Darussalam pun memiliki pemain yang juga pernah berkiprah di Inggris. Tak tanggung-tanggung, pemain itu adalah Faiq Bolkiah yang merupakan keponakan Raja Brunei.
Faiq Bolkiah lahir di Amerika Serikat dan mencicipi petualangan di sepak bola bersama tim-tim Inggris semasa mudanya.
Tercatat, ia pernah membela akademi Southampton dan Chelsea. Bahkan, pemain dengan status pesepak bola terkaya di dunia ini juga pernah membela tim U-23 Leicester City.
Hanya saja, setelahnya Faiq Bolkiah memilih hengkang ke Portugal dan bergabung Maritimo. Kini, pemain berusia 23 tahun ini bermain di Thailand bersama Chonburi FC.
5. Thanawat Suengchitthawon
Pemain Thailand lainnya yang juga pernah merasakan Liga Inggris adalah Thanawat Suengchittawon. Tercatat hingga saat ini ia masih membela Leicester City U-23.
Pemain berusia 22 tahun ini telah bermain di Eropa sejak 2018 silam. Tercatat ia pernah bermain di Prancis bersama AS Nancy.
Setelahnya ia bermain di Leicester City yang kebetulan dimiliki oleh orang Thailand. Di tim berjuluk The Foxes ini, Thanawat bermain untuk tim U-23.
Kali ini pemain Asia Tenggara lainnya yang bermain di Liga Inggris berasal dari Indonesia. Sosok itu adalah Elkan Baggott.
Elkan Baggott tercatat masih menjadi bagian dari tim League One, Ipswich Town, di mana ia bermain untuk tim U-23 klub berjuluk The Tractor Boys itu.
Pemain berusia 19 tahun ini masih bermain di Inggris karena statusnya sebagai Homegrown Player. Elkan Baggott sendiri lahir di Thailand dan besar di Inggris bersama ayah asli Inggris dan ibu asli Indonesia.
Elkan sendiri baru memutuskan membela Timnas Indonesia pada 2021 lalu, di mana ia sempat turun membela tim Merah Putih di kancah Piala AFF 2020.
Bolatimes.com - Sepak bola ASEAN mengalami perkebamban cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari pemberlakuan regulasi pemain asing khusus wilayah Asia Tenggara.
Gairah sepak bola Asia Tenggara tengah dalam puncaknya, sederet pemain terbaik ASEAN memiliki kesempatan menjajal liga yang lebih kompetitif.
Hal ini terlihat dari regulasi liga yang memperbolehkan setiap klub memiliki pemain asing, salah satunya khusus untuk Asia Tenggara.
Baca Juga: Rekor Apik Shin Tae-yong saat Lawan Malaysia, Pernah Bantai 4-1
Biasanya suatu kompetisi hanya memberi opsi terhadap setiap klub di liga untuk merekrut pemain asing, tanpa kuota pemain ASEAN.
Kini ramai-ramai liga memberikan kuota pemain asing khusus untuk Asia Tenggara, termasuk Liga Indonesia musim 2023/2024.
Lantas seperti apa perbandingan kuota pemain asing di liga Asia Tenggara? berikut ini penjelasan singkatnya.
Baca Juga: PSSI Kebut Perbaikan Rumput JIS untuk Venue Piala Dunia U-17 2023
4. Liga Indonesia (5 Pemain Asing Bebas + 1 ASEAN)
Liga Indonesia sebelumnya hanya menerapkan regulasi 3+1 untuk pemain asing, 3 pemain asing bebas dan 1 khusus Asia.
Kini aturan itu diubah, di mana kuota pemain asing menjadi 5+1 dengan rincian lima pemain asing bebas dan satu khusus pemain Asia Tenggara.
Baca Juga: Berkaca dari Regulasi, Klub-klub Ini Justru Dapat Keuntungan jika Lepas Pemainnya ke Timnas Indonesia U-23
Hal ini terlihat dari sederet pemain top negeri tetangga yang bermain di Liga 1 2023, seperti Paulo Gali Freitas dari Timor Leste.
Kemudian Daisuke Sato dari Filipina di Persib, kiper PSS Sleman asal Filipina, Anthony Pinthus dan lainnya.
3. Liga Malaysia (8 Pemain Asing Bebas + 1 ASEAN)
Baca Juga: Video Elkan Baggott Bangun Serangan Ipswich Town, Umpannya Jadi Awal Mula Terjadi Gol
Liga Malaysia memiliki kuota pemain asing cukup banyak, total ada 9 pemain asing yang diperbolehkan direkrut setiap klub.
Sembilan pemain asing itu dengan rincian 8 pemain asing bebas dan satu khusus ASEAN atau dari Asia Tenggara.
2. Liga Thailand (6 Pemain Asing Bebas + 3 ASEAN)
Thailand sangat berbeda dengan liga lain di wilayah Asia Tenggara, regulasi yang dibuat pun cukup unik meski terbilang cukup banyak.
Pemain asing yang bisa didatangkan total sebanyak 9 pemain, namun rinciannya berbeda dari Liga Malaysia.
Di mana Thailand memberi kuota 6 pemain asing bebas dan 3 pemain asing khusus untuk Asia Tenggara.
1. Liga Kamboja (5 Pemain Asing Bebas + 1 ASEAN)
Sepak bola Kamboja juga terbilang mengalami peningkatan, penyelenggara liga pun berani membuat regulasi pemain asing.
Di mana Liga Kamboja menerapkan regulasi 6 pemain asing, dengan rincian 5 pemain asing bebas dan satu dari Asia Tenggara.
SEBANYAK 9 pemain Asia Tenggara yang sudah gabung klub Liga 1 2023-2024 akan dibahas Okezone di artikel ini. Dari kesembilan pemain asal ASEAN itu, banyak di antaranya yang didominasi oleh pesepakbola asal Filipina!
Sekadar diketahui, regulasi pemain asing di Liga 1 2023-2024 mengalami perubahan. Pada Liga 1 edisi sebelumnya, setiap klub hanya diizinkan menggunakan empat pemain asing (tiga pemain asing bebas dan satu pemain asal Asia).
Sementara pada Liga 1 2023-2024 nanti, setiap klub diizinkan memakai enam pemain asing. Dengan rincian, lima pemain asing bebas dari negara mana saja dan satu pesepakbola asing dari Asia Tenggara.
Sebab aturan di atas, klub-klub Liga 1 2023-2024 harus mendatangkan pemain asing asal Asia Tenggara. Sejauh ini, baru ada 9 klub yang memakai slot pemain Asia Tenggara. Itu artinya, sudah ada 9 pemain asing Asia Tenggara yang sudah gabung klub-klub Liga 1 2023-2024.
Dari 9 pemain Asia Tenggara yang dimaksud, lima di antaranya pesepakbola asal Filipina. Kelima pemain asal Filipina tersebut yakni Daisuke Sato (Persib Bandung), Mike Ott (Barito Putera), Anthony Pinthus (PSS Sleman), Simen Lyngbo (Persik Kediri), dan Christian Rontini (Persita Tangerang).
Sementara itu, bek asal Singapura, Jacob Mahler, juga telah resmi gabung Madura United. Bek tengah kelahiran Denmark ini bakal memperkuat Laskar Sape Kerrab -julukan Madura United- di Liga 1 2023-2024.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Tak kalah menarik, striker Timnas Myanmar, Win Naing Tun juga telah resmi gabung Borneo FC. Kemudian, penyerang asal Timor Leste, Pedro Henrique, akan kembali menjadi bomber Persikabo 1973 di Liga 1 musim depan.
Berikutnya, pemain asal Timor Leste, Paulo Gali Freitas, juga dirumorkan akan gabung PSIS Semarang di Liga 1 2023-2024. Beda dengan delapan pemain di atas, penyerang 18 tahun ini belum resmi gabung PSIS Semarang. Tentunya, sangat dinantikan kelanjutannya.
Berikut 9 Pemain Asia Tenggara yang Sudah Gabung Klub Liga 1 2023-2024:
1. Daisuke Sato (Filipina/Persib Bandung)
2. Mike Ott (Filipina/Barito Putera)
3. Anthony Pinthus (Filipina/PSS Sleman)
4. Simen Lyngbo (Filipina/Persik Kediri)
5. Christian Rontini (Filipina/Persita Tangerang)
6. Jacob Mahler (Singapura/Madura United)
7. Pedro Henrique (Timor Leste/Persikabo 1973)
8. Win Naing Tun (Myanmar/Borneo FC)
9. Paulo Gali Freitas (Timor Leste/PSIS Semarang (masih rumor))
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Gaji atau upah tinggi merupakan impian bagi kebanyakan orang. Beberapa negara yang menawarkan gaji tinggi juga dapat menjadi referensi dalam bekerja.
Menurut data Wage Centre dari deretan negara di Asia Tenggara, Singapura menjadi salah satu negara dengan gaji rata-rata tertinggi pada 2022. Jumlahnya bisa mencapai 4.480 dolar AS atau sekitar Rp70 juta setiap bulannya.
Berikut adalah 11 negara dengan besaran gaji rata-rata penduduk tertinggi di Asia Tenggara.
Dari keseluruhan negara ASEAN, Singapura termasuk negara dengan gaji tertinggi, yakni mencapai 4.585 dolar AS atau sekitar Rp 68.3 juta per bulan pada 2022. Walaupun dikenal sebagai negara kecil dengan jumlah penduduk hanya 5,9 juta jiwa dan luas wilayah 721,5 km², tetapi Singapura bisa membuktikan statusnya sebagai negara maju.
Diketahui angka harapan hidup para penduduk di Singapura cenderung tinggi, yakni mencapai 84 tahun. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa tingkat pengangguran di Singapura mencapai 2.4 persen pada 2022.
Negara yang dijuluki sebagai The Land of Unexpected Treasures atau negara dengan kekayaan tak terduga ini sebanding dengan hasil survei Wage Centre. Brunei Darussalam menempati peringkat 2 negara dengan besaran gaji bulanan tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 3.550 dolar AS atau sekitar Rp 53 juta pada tahun 2022.
Penduduk Brunei juga terlihat sangat sedikit dibandingkan Singapura, yang hanya sebesar 444.5 ribu jiwa dan luas wilayah yang lebih kecil, yakni 5,765 km².
Lalu selanjutnya, negara yang bersebelahan dengan Pulau Kalimantan ini masuk dalam peringkat 3 dengan besaran gaji tertinggi di ASEAN pada 2022, yakni mencapai 600 dolar AS atau sekitar Rp 9 juta setiap bulannya.
Malaysia juga mencatat kategori luas wilayah dan penduduk yang lebih kecil dibandingkan dengan Singapura, yakni sebesar 330,903 km² dan 33.1 juta jiwa penduduk pada 2022.
Wage Centre menyebut, Indonesia masuk pada peringkat 4 sebagai negara dengan jumlah rata-rata gaji penduduk tertinggi pada 2022, yakni sebesar 560-630 dolar AS atau sekitar Rp 8.3 juta - Rp 9.4 juta setiap bulannya. Walaupun masuk peringkat tertinggi, tingkat pengangguran di Indonesia juga cenderung tinggi, yakni hingga 6.5 persen.
Dari peringkat 10 besar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki luas wilayah terbesar mencapai 1,905,000 km², dengan jumlah populasi mencapai 278.4 juta jiwa. Kualitas kesehatan yang cukup memadai memperlihatkan angka harapan hidup para penduduk cukup baik hingga 72 tahun.
Negara yang terletak diantara Indonesia dan Taiwan ini menempati peringkat 5 besar sebagai negara dengan gaji penduduk tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 485-585 dolar AS atau sekitar Rp 7.2 juta - Rp 8.7 juta.
Meski demikian, tingkat pengangguran di Filipina masih tergolong tinggi, yakni mencapai 6.6 persen. Diketahui jumlah populasi di Filipina mencapai 112. 1 juta jiwa dengan jumlah luas wilayah 300,000 km². Angka harapan hidup di Filipina bisa mencapai 71 tahun.
Dengan jumlah populasi sebanyak 70.1 juta jiwa dan luas wilayah 513,120 km² negara Gajah Putih, Thailand masuk peringkat 6 dengan besaran gaji penduduk tertinggi di Asia Tenggara pada 2022. Jumlah gaji setiap bulan para penduduk di sana mencapai 435 dolar AS atau sekitar Rp 6.5 juta.
Kualitas kesehatan di Thailand cenderung baik, angka harapan hidup para penduduk bisa mencapai 77 tahun. Namun, perlu diperhatikan, tingkat pengangguran di sana mencapai 2.3 persen.
Vietnam diketahui memiliki total populasi sekitar 98.8 juta jiwa. Menurut para ahli Bank Dunia, ekonomi Vietnam akan tumbuh rata-rata 7 persen per tahun di tahun-tahun yang akan datang, pertumbuhan ini dinilai 0,5 persen lebih tinggi dari ekonomi China. Dengan demikian, tingkat pendapatan dan kesejahteraan umum penduduk akan meningkat.
Total pendapatan bulanan rata-rata penduduk Vietnam pada 2022 sebesar 275 dolar AS atau sekitar Rp 4.1 juta, dan angka harapan hidup mencapai 75 tahun. Namun, perlu diperhatikan juga tingkat pengangguran di sana masih cenderung tinggi, yakni sebesar 3.7 persen.
Lalu selanjutnya pada peringkat 8 negara dengan gaji bulanan tertinggi di ASEAN diisi oleh Kamboja dengan jumlah upah bulanan sebesar 250-300 dolar AS atau sekitar Rp 3.7 juta pada 2022. Tingkat pengangguran di Kamboja juga tergolong rendah, yakni hanya mencapai 0.3 persen saja dari total populasi sebesar 17.1 juta jiwa.
Peringkat 9 diisi oleh Laos dengan jumlah gaji sebesar 195 dolar AS atau sekitar Rp 2.3 juta setiap bulannya. Laos juga mencatatkan tingkat pengangguran yang rendah, yakni hanya sebesar 1 persen dari total populasi 7.5 juta penduduk dan luas wilayah 236,800 km².
Berada di bagian timur Pulau Timor dan berbatasan dengan Indonesia, Timor Leste juga tercatat memiliki besaran gaji rata-rata tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 175 dolar AS atau sekitar Rp 2,6 juta. Meski demikian, tingkat pengangguran Timor Leste masih menunjukkan angka yang cukup besar berada tipis di bawah Indonesia mencapai 5 persen.
Jumlah populasi penduduk Timor Leste lebih sedikit dibandingkan dengan Singapura, yakni sebanyak 1.4 juta jiwa, dengan luas wilayah 15,007 km², Angka Harapan Hidup para penduduk mencapai 69 tahun.
Terakhir di peringkat 11 diisi oleh Myanmar dengan jumlah besaran gaji bulanan mencapai 155 dolar AS atau sekitar Rp 819.920 setiap bulan. Tingkat pengangguran di Myanmar juga tergolong rendah yakni sebesar 1.8 persen dari total populasi sejumlah 55 juta penduduk.
Jakarta (ANTARA) - Timnas Indonesia sukses mengalahkan Timnas Arab Saudi dengan skor 2-0 pada pertandingan keenam Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa malam.
Hasil ini membuat Indonesia mengakhiri rentetan hasil minor pada dua laga terakhir pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah sebelumnya takluk di tangan China dan Jepang.
Selain mengakhiri rentetan hasil minor, hasil Indonesia atas Arab Saudi meninggalkan catatan positif untuk skuad Garuda dari kemenangan perdana di putaran ketiga hingga menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.
Kemenangan perdana di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Pesepak bola Timnas Indonesia Ivar Jenner (kiri) dan Rafael William Struick (kanan) menyapa pendukungnya seusai melawan Timnas Arab Saudi pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/mrh/Spt.
Catatan positif pertama Indonesia pasca mengalahkan Arab Saudi ini adalah berhasilnya skuad asuhan Shin Tae-yong menorehkan kemenangan perdana pada Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ini tentu merupakan kemenangan yang bersejarah bagi Indonesia karena ini merupakan keikutsertaan pertama mereka pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Sejak menggunakan format kualifikasi seperti ini mulai edisi 2018, Indonesia baru bisa menembus putaran ketiga setelah menjadi peringkat kedua Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kemenangan ini juga menjaga harapan Indonesia untuk melaju ke putaran selanjutnya. Kini Indonesia menempati peringkat ketiga klasemen sementara Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan enam poin dari enam laga serta menyisakan empat pertandingan lagi.
Selain itu, kemenangan ini juga menambah rasa percaya diri Maarten Paes serta kolega untuk menatap lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Maret dan Juni 2025 mendatang.
Indonesia tercatat pada periode Maret 2025 mendatang akan melakoni partai berat dengan bertandang ke markas Australia dan menjamu Bahrain di kandang sendiri.
Selanjutnya pada periode Juni 2025, partai tak kalah berat juga akan dihadapi Indonesia dengan menjamu China lalu melakoni pertandingan pamungkas dengan bertandang ke Jepang.
Kemenangan yang didapatkan oleh Indonesia ini diharapkan dapat membuat skuad asuhan Shin Tae-yong membawa bekal positif untuk melakoni fase-fase krusial untuk menentukan langkah mereka menjaga mimpi berlaga di gelaran Piala Dunia 2026. Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia berusaha menahan bola lambung saat melawan Timnas Arab Saudi pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Lmo/Spt.
Berikut jadwal Timnas Indonesia pada lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia:
(20/3/2025) Australia vs Indonesia
(25/3/2025) Indonesia vs Bahrain
(5/6/2025) Indonesia vs China
(10/6/2025) Jepang vs Indonesia
Hentikan rekor tak pernah menang dari Arab Saudi Pesepak bola Timnas Indonesia Justin Hubner (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Arab Saudi Mohammed Kanno (kiri) pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Lmo/Spt/am.
Kemenangan tadi malam juga turut menghentikan rekor tak pernah menang Indonesia ketika berjumpa dengan Arab Saudi sepanjang sejarah bertemunya kedua negara.
Diketahui sebelum laga kemarin, tercatat kedua negara telah berjumpa sebanyak 12 kali dan Indonesia harus menelan 10 kekalahan serta dua pertandingan lainnya berakhir dengan hasil imbang.
Torenhan imbang yang didapatkan Indonesia kontra Arab Saudi terjadi pada tahun 2011 lalu di mana skuad Garuda menahan imbang tanpa gol The Green Falcons dalam laga persahabatan.
Selanjutnya hasil imbang kedua yang didapatkan Indonesia terjadi ketika pertemuan pertama antara kedua negara pada laga kesatu Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, September lalu, dengan skor 1-1.
Pada pertandingan tersebut Indonesia mampu mencuri keunggulan terlebih dahulu lewat gol dari Sandy Walsh, namun Arab Saudi dapat menyamakan kedudukan melalui Musab Fahz Aljuwayr.
Kemenangan atas Arab Saudi ini diharapkan menjadi modal penting Indonesia di masa mendatang ketika berjumpa kembali dengan negara dari kawasan Timur Tengah tersebut.
Diharapkan juga ke depannya Indonesia dapat menghindari kekalahan telak ketika berjumpa dengan Arab Saudi, seperti yang terjadi pada kualifikasi Piala Asia 2004 silam.
Berikut rekor 13 pertemuan terakhir Indonesia vs Arab Saudi:
(19/11/2024) Indonesia 2 - 0 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Dunia 2026)
(6/9/2024) Arab Saudi 1 - 1 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2026)
(5/3/2014) Arab Saudi 1 - 0 Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2015)
(23/3/2013) Indonesia 1 - 2 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Asia 2015)
(7/10/2011)Indonesia 0 - 0 Arab Saudi (Pertandingan persahabatan)
(14/7/2007) Indonesia 1 - 2 Arab Saudi (Piala Asia 2007)
(12/10/2004) Indonesia 1 - 3 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Dunia 2006)
(18/2/2004) Arab Saudi 3-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2006)
(17/10/2023) Indonesia 0 - 6 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Asia 2004)
(10/10/2003) Arab Saudi 5 - 0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2004)
(29/11/1996) Arab Saudi 4 - 1 Indonesia (Pertandingan persahabatan)
(25/9/1986) Arab Saudi 2 - 0 Indonesia (Asian Games 1986)
(30/9/1981) Arab Saudi 3 - 1 Indonesia (Lion City Cup).
Menjadi yang terbaik dari Asia Tenggara Pesepak bola Timnas Indonesia Marselino Ferdinan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Arab Saudi pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/mrh/Spt/pri.
Selanjutnya catatan positif yang didapatkan Indonesia setelah mengalahkan Arab Saudi adalah membuat mereka menjadi yang terbaik dari Asia Tenggara ketika berlaga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Saat ini Indonesia telah mengumpulkan total enam poin dari enam pertandingan, melampaui torehan Vietnam serta Thailand pada dua kesempatan sebelumnya.
Pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia Grup B, Vietnam mampu menorehkan total empat poin dari 10 pertandingan hasil dari menahan imbang Jepang dan mengalahkan China.
Sementara itu, pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia Grup B, Thailand mampu mengamankan dua poin dari 10 pertandingan hasil dari menahan imbang Australia dan Uni Emirat Arab.
Pencapaian skuad asuhan Shin Tae-yong pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia ini masih dapat ditingkatkan, terlebih Calvin Verdonk serta kolega masih memiliki empat pertandingan lagi.
Selain itu, Indonesia juga memiliki peluang untuk menjadi negara Asia Tenggara pertama yang lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia jika pada akhirnya menempati peringkat ketiga atau keempat klasemen akhir.
Lebih jauh lagi, Indonesia bisa kembali berlaga pada ajang Piala Dunia setelah terakhir kali ketika edisi 1938, saat masih bernama Hindia-Belanda, andai mampu mengakhiri kualifikasi di posisi dua teratas.
Baca juga: Hitung-hitungan peluang lolos Indonesia usai menang atas Arab Saudi
Baca juga: Timnas Indonesia naik peringkat FIFA usai menang atas Arab Saudi
Baca juga: Thom Haye: Malam yang indah di Gelora Bung Karno
Editor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2024
Kami menggunakan cookies untuk mengoptimalkan navigasi, fitur serta konten yang lebih Relevan. Untuk informasi lengkap tentang cookies silahkan lihat
. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookies serta data pribadi sesuai
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau lebih dikenal sebagai ASEAN (bahasa Inggris: Association of Southeast Asian Nations)[10][11] adalah organisasi geopolitik dan ekonomi untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi ASEAN oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan cara yang damai.
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km², dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta jiwa. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratannya. Pada tahun 2010, kombinasi nominal PDB ASEAN telah tumbuh hingga $1,8 triliun. Jika ASEAN adalah entitas tunggal, maka mereka akan duduk sebagai ekonomi terbesar ke-9 setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Brasil, Britania Raya, dan Italia.
ASEAN didirikan oleh lima negara melalui 5 menteri luar negerinya, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok. Berikut adalah daftar menteri luar negeri pendiri ASEAN:
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pionir. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 30 April 1999. Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota ASEAN, meskipun syarat keanggotaannya belum terpenuhi.
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
ASEAN beranggotakan semua negara yang wilayahnya berada di kawasan Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN beserta tahun masuknya ke ASEAN:
Ada dua negara yang menginginkan status keanggotaan di ASEAN, dan negara ini sekarang berstatus sebagai pengamat di organisasi ini:
Timor Leste (menjadi pengamat sejak 2002) dan menjadi anggota ASEAN.
Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa tahun belakangan, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara yang dijajaki untuk perluasan keanggotaan ASEAN:
Daftar ini hanya berlaku untuk paspor biasa ASEAN.[20]
ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi. ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan mengesahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi pertemuan yang dilakukan ASEAN+3.[21]
Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada saingan yang kuat, yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting.
Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang, yaitu kestabilan kawasan di Asia Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elite pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.
Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional. Lagi pula, Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar di Asia-Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan Amerika Serikat. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi Amerika Serikat adalah ekonomi. Sikap lebih ramah bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi Amerika Serikat. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan militernya (secara langsung maupun tidak langsung). Hal ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.
Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. Peran internasional RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang.
RRT tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan pengaruh strategis mereka di kawasan ASEAN, baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRT beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRT yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah perdesaan ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.
Kepentingan utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global antara Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan RRT ke Laut Tiongkok Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization.[22]
Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak pada tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-Korea Selatan telah tumbuh sebelas kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai $90,2 miliar. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi $150 miliar pada 2015 dan berencana untuk meningkatkan (kerja sama) lebih baik lagi serta melakukan pertukaran budaya dan sebagainya.
Negara yang terlibat dalam kerjasama ASEAN+6 ini terdiri dari gabungan kerjasama ASEAN+3 yang beranggotakan Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang, ditambah India, Australia, dan Selandia Baru.
India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002, para pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan kontak bangsa dengan bangsa. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[23]
Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[24]
Beberapa negara anggota ASEAN berselisih tentang tapal batas masing-masing negara. Dan beberapa negara ASEAN dengan negara disekitarnya saling membuat klaim teritorial atas Laut Tiongkok Selatan.[25] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kawasan ASEAN.[26][27]
Perbara telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[25]
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Situs web terkait ASEAN
Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Materi Pariwisata Asia Tenggara
See full PDFdownloadDownload PDF
See full PDFdownloadDownload PDF
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Info : WE Casino maintenance jam 08:00 - 11:30
Info : JILI maintenance sampai info lebih lanjut