Planet Venus, Sang Planet Terpanas di Tata Surya
Meskipun Venus bukan planet yang paling dekat dengan matahari, tetapi atmosfernya yang padat memerangkap panas dalam versi efek rumah kaca yang menghangatkan bumi. Akibatnya, suhu di Venus mencapai 880 derajat Fahrenheit (471 derajat Celcius), yang lebih dari cukup panas untuk melelehkan timah. Pesawat ruang angkasa bertahan hanya beberapa jam setelah mendarat di planet terpanas ini sebelum dihancurkan.
Dengan suhu yang sangat panas, maka planet terpanas Venus juga mempunyai atmosfer neraka yang sebagian besar terdiri dari karbon dioksida dengan awan asalm sulfat dan air yang sedikit. Atmosfernya lebih berat daripada planet lain mana pun yang menyebabkan tekanan permukaan lebih dari 90 kali lipat dari Bumi, mirip dengan tekanan yang ada di kedalaman 3.300 kaki (1.000 meter) di lautan.
Planet Terpanas di Tata Surya
Panasnya Venus melebihi panas planet Merkurius yang letaknya terdekat dari Matahari. Suhu di permukaan Venus mencapai 462 derajat Celcius, karena banyaknya kandungan karbon dioksida dan sulfur pada atmosfer Venus membuat panas terperangkap di dalam atmosfer. Hal ini seperti efek rumah kaca.
Pesawat luar angskasa tanpa awak yang dikirim ke Venus hanya mampu bertahan beberapa jam di permukaan Venus sebelum akhirnya hancur akibat suhu yang panas.
Planet Terpanas di Tata Surya
Mengutip melalui buku berjudul Buku Tematik Terpadu: Menjelajah Angkasa Luar (2021) Venus adalah planet kedua dari Matahari, namun lebih panas daripada Merkurius. Planet Venus memiliki suhu sekitar 470 derajat celcius. Detikers pasti penasaran, kenapa bisa Venus planet terpanas padahal bukan planet terdekat dari Matahari? Ini dikarenakan, atmosfer yang ada pada Venus sangat tebal dan terdiri dari gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
Gas-gas rumah kaca memungkinkan energi panas dari Matahari melintas ke permukaan Venus. Panas kemudian akan dipantulkan dan bergerak kembali ke angkasa, tapi gas-gas tersebut memerangkap panas, sehingga tidak bisa keluar dan menghangatkan atmosfer. Hal serupa terjadi di Bumi, di mana sering dikaitkan dengan pemanasan global. Selain itu, di Venus memiliki jejak nitrogen dan awan yang ada di Venus terbuat dari asam sulfat.
Planet Venus memiliki pegunungan dan gunung berapi. Dikutip melalui Science On Sphere, sebagian besar dari Venus tertutup oleh dataran yang bergulung-gulung. Sekitar 80% permukaan Venus terdiri dari daratan vulkanik, dengan 70% nya merupakan daratan bubungan berkerut, dan 10% nya adalah daratan halus berlekuk. Sisa 20% nya adalah dua benua dataran tinggi, dengan masing-masing berada di belahan utara dan selatan.
Benua pertama disebut Ishtar Terra yang terletak di belahan Bumi Utara seukuran Australia. Titik tertinggi di Venus, yaitu gunung Maxwell Montes terletak di Ishtar Terra. Benua kedua disebut Aphrodite Terra, terletak di sepanjang garis khatulistiwa dan memiliki ukuran sebesar Amerika Selatan.
Permukaan dari Venus secara geologis masih relatif muda, yakni berusia sekitar 300 hingga 500 juta tahun. Sekitar 90% permukaan Venus tampak seperti lava basal yang mengeras. Venus memiliki lebih dari 1000 gunung berapi.
Planet Venus berotasi secara berlawanan. Itulah yang menyebabkan, Matahari terbit di sebelah barat, dan terbenam di sebelah timur. Garis khatulistiwa pada planet Venus bisa menjadi alasan mengapa planet Venus sangat lambat dalam berotasi. Garis khatulistiwanya yakni memiliki kecepatan 65 km/h. Hal ini memperlambat 6,5 menit per hari rotasi Venus terhadap matahari.
Rotasi Venus sangat lambat yakni membutuhkan 234 hari di Bumi untuk berputar satu kali putaran. Karena Venus jaraknya dekat dengan matahari, satu tahun di Venus berlalu sangat cepat. Venus membutuhkan 225 hari di Bumi untuk mengelilingi matahari.
Ini artinya, satu hari di Venus sedikit lebih lama daripada satu tahun di Venus. Di Bumi, Matahari terbit dan terbenam satu kali setiap hari, namun di Venus, matahari terbit setiap 117 hari di Bumi. Itu artinya, matahari terbit dua kali dalam satu tahun di Venus.
Venus Memiliki Mahkota
Planet Venus mempunyai korona atau mahkota, struktur seperti cincin yang lebarnya berkisar antara 95 hingga 1.300 mil (155 hingga 2.100 km). Para ilmuwan percaya ini terbentuk ketika bahan panas di bawah kerak planet naik, membengkokkan permukaan planet.
Venus juga mempunyai tesserae atau ubin. Daerah yang ditinggikan di mana banyak pegunungan dan lembah terbentuk di arah yang berbeda. Dengan kondisi di Venus yang digambarkan sebagai neraka, nama kuno untuk Venus disebut Lucifer.
Namun, nama itu tidak membawa konotasi jahat. Lucifer berarti “pembawa cahaya”, dan jika dilihat dari Bumi, Venus lebih terang daripada planet lain atau bahkan bintang, karena awannya yang sangat reflektif dan kedekatannya dengan planet kita.
Diperkirakan bahwa Venus dinamakan dewi Romawi yang cantik (sebanding dengan Aphrodite Yunani) karena penampilannya yang cerah dan bersinar di langit. Dari lima planet yang diketahui para astronom kuno, itu akan menjadi yang paling terang.
Struktur dalam Planet Venus
Menurut Nasa, apabila kita membelah planet Venus dan Bumi menjadi dua, dari kutub ke kutub, dan meletakkannya berdampingan, kedua planet tersebut akan terlihat sangat mirip. Setiap planet mempunyai inti besi yang diselimuti oleh batuan panas. Di kedua planet ini, kulit tipis ini berubah bentuk dan kadang-kadang meletus menjadi gunung berapi sebagai respon terhadap pasang surutnya panas dan tekanan di bawahnya.
Di Bumi, pergerakan benua yang lambat selama ribuan dan jutaan tahun akan membentuk kembali permukaanya, nah proses ini dinamakan dengan lempeng tektonik. Pada awal sejarahnya, Venus juga memiliki hal serupa. Namun saat ini, di Venus sedang berlangsung proses subduksi, yaitu pergeseran satu lempeng benua ke bawah lempeng benua lainnya. Subduksi diyakini sebagai langkah pertama dalam menciptakan lempeng tektonik.
Banyak Gunung Berapi
Pada permukaan planet Venus, terdapat ribuan gunung berapi aktif. Lebar gunung berapi ini bervariasi dari 0,8 hingga 240 kilometer. Sedangkan titik tertingginya berada di Pegunungan Maxwell yaitu setinggi 11,3 kilometer.
Ciri-ciri Planet Venus
Mengapa Pluto Tidak Termasuk Planet Terkecil dalam Tata Surya?
Nah Grameds, mungkin akan timbul pertanyaan di benak kamu seperti “kok bukan Pluto ya planet terkecilnya? Kenapa malah Merkurius?” Gramin akan bantu menjawab pertanyaan kamu tersebut.
Pluto tidak termasuk dalam kategori planet terkecil dalam tata surya karena pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengubah definisi resmi tentang apa yang dimaksud dengan sebuah planet. Menurut definisi baru ini, sebuah benda langit harus memenuhi tiga kriteria untuk diklasifikasikan sebagai planet:
Pluto memenuhi dua kriteria pertama, yaitu mengorbit matahari dan memiliki bentuk bulat. Namun, Pluto tidak memenuhi kriteria ketiga karena orbitnya berada di wilayah yang penuh dengan benda-benda lain di Sabuk Kuiper, yang merupakan wilayah yang penuh dengan objek kecil dan es di pinggiran tata surya. Oleh karena itu, Pluto tidak dianggap telah “membersihkan” lingkungannya dari benda-benda lain.
Sebagai hasil dari perubahan definisi ini, Pluto diklasifikasikan sebagai “planet kerdil” (dwarf planet). Selain Pluto, ada beberapa planet kerdil lain yang telah diidentifikasi di tata surya, seperti Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres.
Nah, Grameds, itulah tadi petualangan kita menjelajahi Jupiter si raksasa gas dan Merkurius si planet mungil. Keren banget, kan, bagaimana Tata Surya kita menyimpan begitu banyak keajaiban? Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan rasa ingin tahu kalian tentang alam semesta yang menakjubkan ini. Jangan lupa untuk terus membaca dan belajar, ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Grameds!
Orbit Planet Venus
Orbit merupakan gerak suatu planet untuk mengelilingi matahari dalam waktu tertentu. Semua planet akan mengelilingi matahari dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam.
Planet berotasi terhadap matahari sesuai dengan arah jarum jam dengan waktu 243 hari pada Bumi. Ini merupakan orbit planet terlambat dalam tata surya. Planet Venus mempunyai periode orbit selama 224,65 hari dari planet Bumi.
Selain itu, pada dasarnya, hampir semua planet yang mengelilingi matahari bentuknya adalah elips. Namun, lain halnya dengan planet Venus yang ketika mengelilingi matahari memiliki orbit dengan bentuk bulat. Bentuk bulat ini disebabkan karena planet Venus memiliki eksentrisitas yang lebih rendah dari planet lainnya, yaitu 0,01.
Orbit Planet Venus
Dikutip melalui Nasa, orbit adalah suatu jalur yang berulang secara teratur, di mana suatu objek mengelilingi objek yang lainnya. Planet Venus memiliki orbit terlambat yang ada pada tata surya. Periode orbitnya yakni, 224,65 hari dari planet Bumi.
Bentuk orbit Planet Venus terhadap matahari yaitu bulat, berbeda dengan planet lainnya yang berbentuk elips. Hal ini dikarenakan, planet Venus memiliki eksentrisitas yang lebih rendah dibanding planet lainnya, yaitu 0,01. Angka 0 pada eksentrisitas menunjukkan lingkaran sempurna, dan lebih dari 0 menunjukkan parabola.